A. Struktur Tulang
Tulang merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak, Tempat melekatnya otot-otot sehingga memungkinkan jalannya pembuluh darah, tempat sumsum tulang dan syaraf yang melindungi jaringan lunak, juga tulang merupakan organ yang dibutuhkan manusia untuk mengangkat dan membawa barang-barang yang berat. Intinya tulang adalah organ yang kita butuhkan untuk melakukan aktifits sehari–hari. Sehingga kita tidak dapat membayangkan bagaimana terganggunya kita bila ada kerusakan yang terjadi pada tulang kita.
Dari keterangan di atas, ada 4 fungsi utama jaringan tulang :
1. Fungsi mekanik, sebagai penyokong tubuh dan tempat melekat jaringan otot untuk pergerakan. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif.2. Fungsi Protektif, Melindungi berbagai alat vital dalam tubuh dan juga sumsum tulang.
3. Fungsi Metabolik, Sebagai cadangan dan tempat metabolisme berbagai mineral yang penting seperti kalsium dan phospat.
4. Fungsi Hemopetik, berlangsungnya proses pembentukan dan perkembangan sel darah.
Betapa pentingnya tulang….. sehingga harus kita jaga!!
Secara anatomi ( dilihat dari bentuknya ), tulang terbagi dua :
1. Tulang Pipih ( Tulang-tulang kepala, tulang rahang, dll )2. Tulang panjang ( Tulang-tulang lengan, paha, punggung, dll )
Bagian luar tulang ( bagian yang keras ) disebut tulang kortikal, dimana bagian ini sudah mengalami klasifikasi sehingga terlihat sangat kokoh, kompak dan kuat. Sedangkan bagian dalam yang berpori dan berongga disebut tulang trabekular, bagian ini belum terklasifikasi sempurna, sehingga bersifat POROUS atau berpori.
a. Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak
b. Tulang Kompak (Compact Bone)
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
c. Tulang Spongiosa (Spongy Bone)
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
d. Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena
berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.
B. Komposisi Tulang
Tulang terdiri dari 2 bahan:
1. Matrik yang kaya mineral (70%) = Bone (Tulang yang sudah matang)
2. Bahan-bahan organik (30%) yang terdiri dari:
1. Sel (2%) :
1. Sel Osteoblast : yang membuat matrik (bahan) tulang / sel pembentuk tulang
2. Sel Osteocyte : mempertahankan matrik tulang
3. Sel Osteoclast : yang menyerap osteoid (95%) (resorbsi) bahan tulang (matrik) / sel yang menyerap tulang.
2. Osteoid (98%) : Matrik (bahan) tulang yang mengandung sedikit mineral (osteoid=tulang muda)
C. Jenis – jenis tulang
1. Tulang rawan (kartilago)
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak – anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis.
Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.
Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.
1) Tulang Rawan Hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
2) Tulang Rawan Elastik
Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat – serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).
b. Tulang (osteon)
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian – bagian sebagai berikut:
1. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
2. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
3. Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
4. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
D. Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang manusia dimulai pada saat masih janin dan umumnya akan bertumbuh dan berkembang terus sampai umur 30 sampai 35 tahun. Berikut adalah gambaran pembentukan tulang dari grafik massa tulang mulai bertumbuh sejak usia nol. Sampai usia 30 atau 35 tahun ( tergantung individual ) pertumbuhan tulang berhenti, dan tercapai puncak massa tulang. Puncak massa tulang belum tentu bagus, tapi diumur itulah tercapai puncak massa tulang manusia. Bila dari awal proses pertumbuhan, asupan kalsium selalu terjaga, maka tercapailah puncak massa tulang yang maksimal, tapi bila dari awal pertumbuhan tidak terjaga asupan kalsium serta giji yang seimbang, maka puncak massa tulang tidak maksimal.Pada usia 0 – 30/35 tahun, disebut modeling tulang karena pada masa ini tercipta atau terbentuk MODEL tulang seseorang. Sehingga lain orang, lain pula bentuk tulangnya. Pada usia 30 – 35 tahun, pertumbuhan tulang sudah selesai, disebut remodeling dimana modeling sudah selesai tinggal proses pergantian tulang yang sudah tua diganti dengan tulang yang baru yang masih muda.Secara alami setelah pembentukan tulang selesai, maka akan terjadi penurunan massa tulang. Hal ini bisa dicegah dengan menjaga assupan kalsium setelah tercapainya puncak massa tulang. Dengan assupan kalsium 800 – 1200 mg perhari, puncak massa tulang ini bisa dipertahankan. Di pasaran sudah beredar asupan kalsium dan vit.D3 yang dilengkapi EPO dengan nama dagang EPOCALDI mengandung kalsium 400 mg, Vit D3 50 iu dan EPO 400 mg, dengan mengkonsumsi EPOCALDI 2 x sehari, bisa mempertahankan puncak massa tulang.
Untuk apa Puncak massa tulang dipertahankan? Massa tulang dipertahankan untuk mencegah penurunan massa tulang, dimana penurunan massa tulang ini akan mengakibatkan berkurangnya kepadatan tulang, dan tulang akan mengalami OSTEOPOROSIS. Jadi… Selagi masih bisa, Jagalah massa tulang dari sekarang… jangan biarkan menurun massanya… pertahankan puncak massanya… agar jangan terjadi OSTEOPOROSIS. Karena OSTEOPOROSIS lebih baik dicegah dengan cara asupan kalsium yang cukup setelah usia 30 atau 35 tahun.
E. Struktur Otot
definisi / pengertian Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur dan fungsi yang sama. Jadi jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot.
A. Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik). Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
B. Jaringan otot terdiri dari:
1. Otot Polos (otot volunter)
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
2. Otot Lurik (otot rangka)
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan
3. Otot Jantung (otot cardiak)
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari)
F. Sumber Energi dan Panggunaannya Dalam Kontraksi Otot
• Sumber energi otot untuk: Kontraksi dan Relaksasi• Sumber energi berasal: Metabolisme Karbohidrat dan Lipid
Energi ATP dibutuhkan untuk:
1. Tenaga “Power Stroke” dalam rangka sliding of myofilament
2. Memompa ion Kalsium ke R. Sarkoplasma
3. Memutuskan ikatan Myosin dari Binding Site di Aktin pada akhir Power Stroke
Asal Sumber – Sumber Energi Otot :
1. Cadangan ATP di dalam otot
2. Resintesis ATP yang berasal dari:
Pemecahan Fosfokreatin:
• Proses tak memerlukan Oksigen• Jumlah sedikit (20-30 detik habis)
• Harus diresistensis kembali
• Katalis : Kreatin Kinase
Pemecahan Glukaosa / Glikogen (cadangan glukosa otot):
• Hasilnya : CO2 + H2O + ATP
• Merupakan proses penghasil ATP terbesar pada saat Fosfokreatin habis atau diperlukan sejumlah ATP dalam waktu singkat
• Bila tersedia cukup Oksigen:
• Asam pyruvat à Siklus Krebs / TGA cycle à Menghasilkan ATP lebih banyak (Glikolisis Aerob)
• Bila tidak tersedia cukup oksigen:
• Asam pyruvat à Asam Laktat + ATP (Glikolisis Anaerobik) à ATP dihasilkan lebih sedikit
Pemecahan Asam Lemak Bebas:
• FFA + O2 à CO2 + H2O + ATP
G. Sumber energi dalam keadaan istirahat dan merasa pemulihan sesudah kerja otot
1. Nutrisi Tulang: Kalsium
Kalsium dapat membantu dalam memperkuat pembentukan tulang, membuat tulang jadi padat dan tulang tetap sehat seiring kita bertambah usia. Kalsium adalah mineral yang penting dalam hidup, sayangnya saat ini banyak orang yang tidak memenuhi dosis kalsium harian.
2. Sumber Kalsium: Yogurt
Yogurt adalah sumber yang paling baik untuk kalsium. Banyak produk yang mengandung sekitar 40% dari kalsium harian yang dibutuhkan tubuh yaitu sekitar 8-oz penyajian (1oz=28.349 gram). Sebaiknya konsumsi yogurt yang low fat dan fat free, apalagi yogurt memiliki nilai plus yaitu rasanya enak dan termasuk makanan serba guna. Konsumsi yogurt sebagai sarapan pagi, snack, atau buatlah sebagai dessert yang sehat seperti Fruit Salad dengan saus yogurt madu.
3. Sumber Kalsium: Cheddar Cheese
Dengan mengurangi sekitar 1.5 oz kadar lemak, cheddar cheese dapat memenuhi sekitar 30% dari kebutuhan harian kita akan kalsium. Tambahkan keju ini di dalam sandwich, salad, atau nikmati sebagai snack dengan crackers.
4. Sumber Kalsium: Susu
Bukanlah hal yang mengenjutkan, susu adalah salah satu sumber kalsium yang terbaik. Sekitar 8.oz susu mengandung sekitar 1/3 dari kebutuhan harian. Banyak merk susu yang mengandung vitamin K, nutrisi lain yang penting bagi kesehatan tulang. Jika Anda bukan penyuka susu atau tidak dapat berkompromi dengan laktosa, cobalah beralih ke susu kedelai atau susu yang tidak mengandung
laktosa.
5. Sumber Kalsium: Tahu
Sumber kalsium diluar susu adalah tahu. Hanya 1/2 potong dari tahu mengandung kalsium sekitar 20% dari rekomendasi kalsium harian. Namun tidak semua tofu mengandung kalsium yang baik, jadi ada baiknya perhatikan label kemasan untuk melihat apakah tahu tersebut mengandung sumber kalsium yang baik atau tidak. Selain itu tofu juga merupakan sumber protein yang baik dan merupakan pelengkap dalam gorengan.
6. Nutrisi Utama: Vitamin D
VitaminD selalu memainkan peranan penting dalam membangun dan melindungi tulang Anda. Vitamin D membantu daya serap kalsium, dan sejumlah studi memperlihatkan seseorang yang memiliki kandungan vitamin D rendah memiliki tingkat kepadatan tulang yang rendah. Mereka juga memiliki kecenderungan akan tulang rapuh seiring bertambahnya umur. Vitamin D secara alami bisa diperoleh di dalam makanan tertentu saja (misal minyak ikan cod), tetapi Anda juga dapat memperolehnya dari sinar matahari, dan banyak makanan yang sudah diperkuat dengan nutrisi penting ini.
7. Sumber Vitamin D: Salmon
Salmon adalah salah satu sumber alami terbaik dari vitamin D. Sekitar 3.5oz masalan salmon mengandung sekitar 90% dari kebutuhan harian kita akan vitamin D. Selain itu salmon juga merupakan sumber yang baik akan protein dan lemak omega-3 yang baik untuk hantung. Cobalah untuk mengkonsumsi setidaknya satu hidangan salmon setiap minggu.
8. Sumber Vitamin D: Sereal
Beberapa sereal yang siap dikonsumsi sudah diberi tambahan vitamin D. Cobalah cek lebel dan cari produk yang memiliki setidaknya 10% dari nilai harian nutrisi penting ini.
9. Mineral Penting: Magnesium
Magnesium memiliki banyak fungsi bagi tubuh, dan salah satunya adalah untuk membuat tulang tetap kuat (50% dari tubuh magnesium ditemukan dalam tulang). Memakan berbagai makanan dapat membantu untuk menjamin magnesium masuk ke tubuh secara cukup. Wanita diatas 30 tahun harus memenuhi sekitar 320mg magnesium setiap hari, sedangkan pria sekitar 400-420mg. Jumlah tersebut mudah didapatkan dengan mengkonsumsi, kacang-kacangan seperti almond, kacang kedelai, gandum, dan sayuran yang berwarna gelap seperti bayam.
10. Nutrisi Penting: Vitamin K
Vitamin K berperan banyak dalam berbagai fungsi tubuh, tetapi penelitian ilmiah telah menghubungkan nutrisi penting ini dengan kesehatan tulang. Studi yang berlangsung saat ini mengindikasi bahwa vitamin K dapat mencegah penyerapan kembali dan masuknya makanan secara cukup, dimana hal ini penting untuk mencegah kerapuhan tulang. Vitamin K dapat diperoleh dengan banyak mengkonsumsi sayur-sayuran hijau
H. proses penyambungan tulang dibagi dalam 5 tahap yaitu :
a. Hematoma
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma di sekitar dan di dalam fraktur (Apley, 1995). Hal ini mengakibatkan gangguan suplay darah pada tulang yang berdekatan dengan fraktur dan mematikannya (Maurice King, 2001).
b. Proliferasi
Dalam 8 jam setelah fraktur terdapat reaksi radang akut disertai proliferasi sel di bawah periosteum dan di dalam saluran medulla yang tertembus. Hematoma yang membeku perlahan-lahan diabsorbsi dan kapiler baru yang halus berkembang ke dalam daerah itu (Apley, 1995).
c. Pembentukan callus
Selama beberapa minggu berikutnya, periosteum dan endosteum menghasilkan callus yang penuh dengan sel kumparan yang aktif. Dengan pergerakan yang lembut dapat merangsang pembentukan callus pada fraktur tersebut (Maurice King, 2001).
d. Konsolidasi
Selama stadium ini tulang mengalami penyembuhan terus-menerus. Fragmen yang patah tetap dipertahankan oleh callus sedangkan tulang mati pada ujung dari masing-masing fragmen dihilangkan secara perlahan, dan ujungnya mendapat lebih banyak callus yang akhirnya menjadi tulang padat (Maurice King, 2001). Ini adalah proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk membawa beban yang normal (Apley, 1995).
e. Remodeling
Tulang yang baru terbentuk, dibentuk kembali sehingga mirip dengan struktur normal (Appley, 1995). Semakin sering pasien menggunakan anggota geraknya, semakin kuat tulang baru tersebut (Maurice King, 2001).
I. Patofisiologi
Penyebab fraktur adalah trauma
Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa
yang disebabkan oleh suatu proses., yaitu :
• Osteoporosis Imperfekta
• Osteoporosis
• Penyakit metabolik
Trauma
Dibagi menjadi dua, yaitu :
• Trauma langsung, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi miring dimana daerah trokhanter mayor langsung terbentur dengan benda keras (jalanan).
• Trauma tak langsung, yaitu titik tumpuan benturan dan fraktur berjauhan, misalnya jatuh terpeleset di kamar mandi pada orangtua.
Tanda dan Gejala
- • Nyeri hebat di tempat fraktur
- • Tak mampu menggerakkan ekstremitas bawah
- • Rotasi luar dari kaki lebih pendek
- • Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.
J. Farmakologi
- • Analgetik
- • Antibiotik
- • Vit K
- • Antibiotik TT ( Toksoid Tetanus )
- • Antitrombolitik
K. Penalaksanaan
- • X.Ray
- • Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans
- • Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan vaskuler.
- • CCT kalau banyak kerusakan otot.
a. Traksi
Penyembuhan fraktur bertujuan mengembalikan fungsi tulang yang patah dalam jangka waktu sesingkat mungkin.
Metode Pemasangan traksi:
Traksi Manual
Tujuan : Perbaikan dislokasi, Mengurangi fraktur, Pada keadaan Emergency.
Dilakukan dengan menarik bagian tubuh.
Traksi Mekanik
Ada dua macam, yaitu :
1. Traksi Kulit
Dipasang pada dasar sistem skeletal untuk struktur yang lain, misalnya: otot. Traksi kulit terbatas
untuk 4 minggu dan beban < 5 kg.
Untuk anak-anak waktu beban tersebut mencukupi untuk dipakai sebagai fraksi definitif, bila tidak diteruskan dengan pemasangan gips.
2. Traksi Skeletal
Merupakan traksi definitif pada orang dewasa yang merupakan balanced traction. Dilakukan untuk menyempurnakan luka operasi dengan kawat metal atau penjepit melalui tulang/jaringan metal.
Kegunaan Pemasangan Traksi
Traksi yang dipasang pada leher, di tungkai, lengan atau panggul, kegunaannya:
• Mengurangi nyeri akibat spasme otot
• Memperbaiki dan mencegah deformitas
• Immobilisasi
• Difraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi).
• Mengencangkan pada perlekatannya.
Macam - Macam Traksi
1. Traksi Panggul
Disempurnakan dengan pemasangan sebuah ikat pinggang di atas untuk mengikat puncak iliaka.
2. Traksi Ekstension (Buck’s Extention)
Lebih sederhana dari traksi kulit dengan menekan lurus satu kaki ke dua kaki. Digunakan untuk immibilisasi tungkai lengan untuk waktu yang singkat atau untuk mengurangi spasme otot.
3. Traksi Cervikal
Digunakan untuk menahan kepala extensi pada keseleo, kejang dan spasme. Traksi ini biasa dipasang dengan halter kepala.
4. Traksi Russell’s
Traksi ini digunakan untuk frakstur batang femur. Kadang-kadang juga digunakan untuk terapi nyeri punggung bagian bawah. Traksi kulit untuk skeletal yang biasa digunakan. Traksi ini dibuat sebuah bagian depan dan atas untuk menekan kaki dengan pemasangan vertikal pada lutut secara horisontal pada tibia atau fibula.
5. Traksi khusus untuk anak-anak
Penderita tidur terlentang 1-2 jam, di bawah tuberositas tibia dibor dengan steinman pen, dipasang staples pada steiman pen. Paha ditopang dengan thomas splint, sedang tungkai bawah ditopang atau Pearson attachment. Tarikan dipertahankan sampai 2 minggu atau lebih, sampai tulangnya membentuk callus yang cukup. Sementara itu otot-otot paha dapat dilatih secara aktif.
b. Gips
Gips yang ideal adalah yang membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh. Indikasi dilakukan pemasangan gips adalah :
- Immobilisasi dan penyangga fraktur
- Istirahatkan dan stabilisasi
- Koreksi deformitas
- Mengurangi aktifitas
- Membuat cetakan tubuh orthotik
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gips adalah :
- Gips yang pas tidak akan menimbulkan perlukaan
- Gips patah tidak bisa digunakan
- Gips yang terlalu kecil atau terlalu longgar sangat membahayakan klien
- Jangan merusak / menekan gips
- Jangan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips / menggaruk
- Jangan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama
c. Pembidaian
Tujuan utama pembidaian adalah untuk mencegah terjadinya pergerakan anggota tubuh yang cedera.
Bidai harus mencakup sendi dan tulang agar efektif.
1. Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah.
2. Mengurangi terjadinya cedera baru di sekitar bagian tulang yang patah
3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mengurangi risiko kejadian fat embolism syndrome dan syok
6. Mengurangi perdarahan
Membantu mempercepat proses penyembuhan
1. Mencegah pergerakan / pergeseran dari ujung tulang yang patah.
2. Mengurangi terjadinya cedera baru di sekitar bagian tulang yang patah
3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
4. Mengurangi rasa nyeri
5. Mengurangi risiko kejadian fat embolism syndrome dan syok
6. Mengurangi perdarahan
7. Membantu mempercepat proses penyembuhan
1. Bidai Keras
bidai kayu, bidai vakum, bidai tiup
2. Bidai Yang dapat Dibentuk
bidai vakum, bantal, selimut, karton, kawat
3. Bidai Traksi
sudah bentuk jadi, umumnya pada femur
4. Gendongan / belat & bebat
gendongan lengan (mitela)
5. Bidai improvisasi
menggunakan bahan apa adanya.
Askep
Kasus
Ny mona 30 tahun datang ke UGD karena kecelakaan lalulintas, untuk penanganan pertama telah dilakukan balut bidai pada kaki kanan klien saat ini klien dirawat di bangsal bedah hari ke-3, hasil rongten didapatkan gambaran fraktur inkomplet pada tulang 1/3 proksimal fibula dextra, klien mengeluh nyeri dengan skala 4, Hb 13 gr/dl, Leukosit 14 K/Ul. Saat ini klien direncanakan dipasang traksi.
Pengkajian
1. Pola persepsi pemeliharaan kesehatan
2. Pola eliminasi
3. Pola aktivitas latihan
4. Pola persepsi kognitif dan sensori
5. Pola tidur dan istirahat
6. Pola koping dan toleransi setres
Ds :
- Klien mengeluh nyeri dengan skala 4
Do:
- Hasil rongten didapat gambaran fraktur incomplete pada tulang 1/3 proksimal fibula dextra
- Hb 13 gr/dl
- Leukosit 14 K/uL
Analisa data
Analisa data Problem Etiologi
Ds :
- Klien mengeluh nyeri dengan skala 4
Do:
- Hasil rongten didapat gambaran fraktur incomplete pada tulang 1/3 proksimal fibula dextra Kerusakan mobilitas fisik Nyeri
Kerusakan muskuloskeletal
Perencanaan
Tgl No. DP Kriteria hasil Intervensi Rasional
Kerusakan mobilitas fisik teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 16 minggu dengan kriteria hasil :
1. Klien tidak mengeluh nyeri, skala nyeri 0
2. Hasil rongten tidak ada gambaran fraktur incomplete pada tulang 1/3 proksimal fibula dextra 1. Monitor TTV
2. Monitor skala nyeri
3. Anjarkan teknik relaksasi
4. Batasi aktivitas
5. Bantu klien memenuhi kebutuhan ADL
6. Ajarkan mobilisasi bertahap
7. Kolaborasi dengan fisioterapi
8. Kolaborasi foto rongten
9. Kolaborasi pemberian obat analgetik
10. Kolaborasi pemasangan traksi 1. Karena penaikan suhu menandakan terjadinya peradangan sehingga perlu dimonitor.
2. Fraktur menekan jaringan sekitarnya, maka timbul nyeri dan nyeri perlu dipantau skala nyeri
3. Mengalihkan perhatian pasien
4. Aktivitas yang berlebih dapat menghambat penyembuhan
5. Pada pasien ini mengalami fraktur pada fibula, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan ADLnya dan perlu dibantu.
6. Dengan mobilisasi bertahap klien dapat memulihkan fungsi otot, sendi dan tulang
7. Dengan fisioterapi dapat mempercepat pemulihan fraktur
8. Hasil foto rongten dapat mengetahui penyembuhan tulang
9. Obat analgetik dapat menghambat stimulus bradikinin sampai ke kortek selebri, sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
10. Pemasangan traksi dapat membantu pemulihan bentuk tulang
Simpulan
Penyebab fraktur adalah trauma. Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa: Osteoporosis Imperfekta, Osteoporosis, Penyakit metabolik.
Penyebab fraktur trauma, dibagi menjadi dua, yaitu :
Trauma langsung, yaitu benturan pada tulang.
Biasanya penderita terjatuh dengan posisi miring dimana daerah trokhanter mayor langsung terbentur dengan benda keras (jalanan).
Trauma tak langsung, yaitu titik tumpuan benturan dan fraktur berjauhan, misalnya jatuh terpeleset di kamar mandi pada orangtua.
Penatalaksanaan fraktur incomplet yaitu X.Ray, Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans, Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan vaskuler, CCT kalau banyak kerusakan otot. Dapat juga dilakukan balut bidai
Farmakologi yang tepat untuk pasien fraktur incomplete adalah analgetik, antibiotik, vit K, antibiotik TT ( Toksoid Tetanus ), antitrombolitik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar